Home » Archives for 2011
Lempok Durian Bengkalis
Posted in
Kuliner Bengkalis
|
Wednesday, November 30, 2011|
alfi
Lempok adalah dodol dengan bahan utama dari buah durian yang merupakan makanan olahan tradisional andalan masyarakat Sumatera dan Kalimantan. Pembuatan lempok ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat dengan teknologi sederhana. Lempok Durian ini juga merupakan makanan khas daerah Riau dari Kabupaten Bengkalis, bahkan lempok durian ini melalang buana hingga ke manca negara Lempuk durian Bengkalis hampir tak mengenal musim, sebab durian hampir ada sepanjang tahun.
Bahan utama yang digunakan dalam dodol ini sangat digemari oleh banyak orang. Namun sayang harga salah satu makanan khas daerah ini relative cukup mahal.
Makanan ini sangat empuk dan wangi aroma durian sangat khas. memberikan ciri tersendiri makanan tersebut.
Bahan utama yang digunakan dalam dodol ini sangat digemari oleh banyak orang. Namun sayang harga salah satu makanan khas daerah ini relative cukup mahal.
Makanan ini sangat empuk dan wangi aroma durian sangat khas. memberikan ciri tersendiri makanan tersebut.
Museum Kupu - Kupu
Posted in
Objek Wisata Rohul
,
Rokan Hulu
|
|
Unknown
Museum Kupu - Kupu ini merupakan objek wisata pendidikan yang ada di Rokan Hulu. Pendirian Museum Kupu - Kupu ini ditujukan untuk pendidikan dan penelitian tentang kupu - kupu yang ada di Sekitar Areal Museum dan Seluruh Rokan Hulu.
Museum Kupu - Kupu |
Museum Kupu - Kupu adalah pusat penagkaran kupu-kupu yang diklaim merupakan satu-satunya penangkaran kupu-kupu di Sumatra. Penangkaran ini berada di objek wisata air panas bumi Hapanasan, Desa Kaiti, Kecamatan Rambah.
Tentunya, dengan adanya penangkaran tersebut, objek wisata ini kian menambah potensi wisata unggulan di bumi seribu suluk (sebutan lain Rohul). Berjarak sekitar sembilan kilometer dari taman kota Pasir Pengaraian, objek wisata diyakini akan mampu meningkat kunjungan wisata ke daerah tersebut.
Di Rohul sendiri, cukup banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Di antaranya kawasan Gunung Bonsu dengan sejumlah sumber air panasnya, Danau Sipogas, air terjun Aek Matua, Bukit Suligi, dan beberapa objek wisata alam lainnya.
Sedangkan untuk wisata sejarah, di daerah itu juga masih terpelihara beberapa peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah perjuangan pahlawan nasional, Tuanku Tambusai yakni berupa Benteng Tujuh Lapis di daerah Dalu-Dalu. Begitu juga dengan makam Raja-Raja Rambah di Desa Kumu.
Khusus objek wisata penangkaran kupu-kupu, menurut peneliti kupu-kupu, Yusri Syam, usaha penelitian lingkungan bidang kupu-kupu itu telah dimulai sejak 2003 hingga sekarang. Penelitian tersebut kerjasama pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Riaumelalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau.
Sebagai bukti kerjasama, saat media ini berkunjung ke lokasi penangkaran, saat itu sedang dibangun Gedung Pusat Informasi Kupu-kupu Sumatera. Bangunannya berukuran 8 x12 meter persis di samping museum kupu-kupu alias pusat informasi kupu-kupu.
Pusat Informasi Kupu-kupu itu sendiri telah dibuka untuk umum. Di dalamnya terdapat beragam spesies kupu-kupu. Tentunya, dengan adanya pusat informasi dan penangkaran kupu-kupu itu, setidaknya Pemerintah Rohul cukup serius dalam mengembangkan objek wisatanya sekaligus melestarikan alam dan lingkungan. Di gedung ini juga terdapat data dinding dalam bentuk visual penelitian mulai sejak tahun 2003.
Pusat penelitian ini nantinya berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama, anak sekolah mengenai keberadaan kupu-kupu yang ada di Sumatera khususnya kawasan Rokan.
Penangkaran yang ada nantinya akan berguna sebagai restocking dan penyelamatan spesies kupu-kupu yang dilindungi ataupun yang terancam punah. Jika mengunjungi pusat informasi itu, pengunjung akan dapat melihat 150 spesies kupu-kupu yang ada di Rokan Hulu.
Dari 150 itu, 50 spesies di antaranya sudah diteliti ontogeni-nya. Mulai mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu.
Pokoknya, objek wisata itu cukup lengkap. Selain bisa meneliti spesies kupu-kupu, pengunjung juda dapat menikmati hangatnya air di pemandian air panas. Di tempat itu, terdapat dua sumber mata air panas bumi yang suhunya berkisar antara 50-60 derajat Celcius.
Bahkan, taman pendukung objek wisata itu pun terus dikemas dalam rangka menunjang kunjungan wisatawan ke tempat tersebut. Bagi wisatawan yang membawa anak-anak, di sana juga tersedia wahana permainan anak-anak.
Bahkan, gazebo dan tempat perisitihatan pun yang disguhjan beberapa instansi pemerintah terkait juga mewarnai objek wisata tersebut. Untuk info lebih lanjut, kunjungi segera objek wisata milik Rohul itu.amien-NWR (lihat fotonya di bawah)
Industri Kerupuk Sagu
Posted in
Kuliner Kuansing
,
UKM Kuansing
|
|
Unknown
Kerupuk Sagu adalah Makanan khas dari daerah Kuantan Singingi. Kerupuk sagu ini terbuat dari tepung Sagu yang berasal dari Pohon Rumbia. Sentra pembuatan kerupuk sagu berada di Desa Seberang Taluk, Dusun Pulau Banjar Kari. Di Dusun Pulau Banjar Kari Terdapat Usaha Rumahan Ibu Sirot yang membuat Kerupuk sagu. Industri Kerupuk sagu Ibu Sirot ini terbilang maju dengan tidak hanya dipromosikan di dusunnya sendiri akan tetapi dijual di desa dan daerah lainnya di Teluk Kuantan.
Bentuk kerupuk sagu ini terbilang unik yang memiliki warna dasar abu - abu dengan diberikan pewarna makanan warna merah dan hijau. di Teluk Kuantan kerupuk sagu menjadi idola bagi masyarakat apalagi kerupuk dijadikan sebagai Pagotok(ulam) untuk makan sehari - hari.
Bagi yang berminat untuk membeli dan mencicipi kerupuk sagu silakan hubungi saya Aidiel Fitra melalui FB saya Aidiel Fitra
Kabupaten Indragiri Hilir
Posted in
Indragiri Hilir
,
Riau
|
|
Unknown
Kabupaten Indragiri Hilir |
Suku-suku bangsa yang tinggal di Inhil yang beragam, terhitung: Suku Banjar, Melayu, Bugis, Jawa, Tiong Hoa dll. dengan agama yang mendominasi adalah Islam, serta diikuti oleh Budha dan Kristen.
Sejarah Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) Periode Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia
Kerajaan Keritang
Kerajaan Keritang berdiri sekitar awal abad ke-6 di Kecamatan Keritang sekarang. Seni budayanya dipengaruhi oleh Hindu, terlihat pada arsitektur istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh.
Kerajaan Kemuning
Kerajaan Kemuning didirikan oleh raja Singapura ke-V, Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain atau Prameswara. Tahun 1231 diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti peninggalan kerajaan berupa selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.
Kerajaan Batin Enam Suku
Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah Gaung Anak Serka, Batang Tuaka, Mandah dan Guntung dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut.
Diantaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni:
- Suku Raja Asal di daerah Gaung.
- Suku Raja Rubiah di daerah Gaung.
- Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka.
- Suku Raja Mafait di daerah Guntung.
- Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah.
- Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka
Kerajaan Indragiri
Kerajaan Indragiri berdiri sekitar tahun 1298, raja pertama bergelar Raja Merlang I berkedudukan di Malaka. Penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II juga di Malaka. Untuk urusan harian dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. Pada tahun 1473, Raja Narasinga II, bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV) menetap di ibu kota kerajaan di Pekan Tua sekarang.
Pada 1815, Sultan Ibrahim memindahkan ibu kota kerajaan ke Rengat. Masa pemerintahannya, Belanda mulai campur tangan dengan mengangkat Sultan Muda, berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura. Pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang-orang suku Banjar dan suku Bugis ke Indragiri Hilir akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus suku Banjar, akibat Kerajaan Banjar dihapus oleh Gubernement pada 1859 sehingga terjadi perangan sampai tahun 1963.
Sejarah Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) Periode setelah berdirinya Indonesia
Pada awal kemerdekaan Indonesia, Indragiri (Hulu dan Hilir) masih satu kesatuan kabupaten. Indragiri terdiri atas 3 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Kuantan Singingi beribu kota Teluk Kuantan, Kewedanaan Indragiri Hulu beribu kota Rengat dan Kewedanaan Indragiri Hilir beribu kota Tembilahan.
Pemekaran Kabupaten Indragiri
Masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Riau, agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II berdiri sendiri (otonom). Setelah melalui penelitian, oleh Gubernur dan Departemen Dalam Negeri, pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Propinsi Riau) tertanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir.
Pada 14 Juni 1965 keluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran Negara Republik Indonesia no. 49, Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir resmi menjadi sebuah Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (sekarang Kabupaten Indragiri Hilir) sebagai salah satu Kabupaten di Riau terhitung tanggal 20 November 1965.
Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura
Posted in
Objek Wisata Siak
,
Siak
|
|
Unknown
Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan warisan istana dari Kesultanan Siak Sri Indrapura yang sampai hari ini masih berdiri kokoh dan menjadi tujuan wisata baik bagi masyarakat Riau maupun wisatawan manca negara.
Sejarah
Istana Siak ini merupakan bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam di Riau. Istana ini dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889, dengan nama ASSERAYAH HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. Sebelum pembangunan istana dilakukan, Sultan melakukan lawatan ke negeri Belanda dan Jerman. Kemungkinan, pengalaman selama di Eropa ikut mempengaruhi corak arsitektur Istana Siak.
Saat ini, di dalam istana masih bisa ditemukan berbagai koleksi yang bernilai tinggi, seperti:
- kursi singgasana sultan yang bersalut emas
- payung
- senjata kerajaan Melayu
- bendera kerajaan Siak
- replika mahkota Kerajaan Siak
- setanggi pembakar
- canang
- alat musik komet buatan Jerman, yang memiliki piringan bergaris tengah 90 cm, berisikan lagu-lagu Mozart dan Bethoven
- kursi dan meja yang terbuat dari kayu, kristal dan kaca
- lampu kristal warna-warni
- berbagai bentuk lemari dan senjata
- dan beraneka bentuk koleksi cendera mata dari negeri sahabat.
Selain benda-benda tersebut, terdapat sebuah cermin peninggalan permaisuri sultan yang disebut cermin Ratu Agung. Ada keyakinan yang berkembang di masyarakat bahwa, jika sering bercermin di depan Ratu agung, maka akan membuat kulit awet muda.
Lokasi
Istana ini terletak di Kabupaten Siak Sri Indrapura, berjarak lebih kurang 125 km. dari Pekanbaru, Riau, Indonesia.
Luas
Bangunan Istana Siak berdiri di atas areal tanah seluas ± 28.030 m2.
Arsitektur
Corak arsitektur Istana Siak menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu, Arab dan Eropa. Istana ini masih berdiri megah hingga saat ini setelah dilakukan beberapa kali renovasi. Pada pintu gerbang masuk, terdapat hiasan berupa sepasang burung elang menyambar dengan sorot mata tajam, seolah-olah mengawasi semua orang yang akan masuk ke areal istana.
Istana Siak terdiri atas dua lantai, lantai bawah dan lantai atas. Pada setiap sudut bangunan terdapat pilar berbentuk bulat. Sedangkan pada bagian ujung puncak terdapat hiasan burung garuda. Semua pintu dan jendela berbentuk kubah dengan hiasan mozaik kaca. Lantai bawah terdiri dari 6 ruangan yang berfungsi untuk menerima tamu dan ruang sidang. Di dalamnya terdapat ruang besar utama yang terbagi atas ruang depan istana, ruang sisi kanan, ruang sisi kiri, dan ruang belakang. Sedangkan lantai atas terdiri dari 9 ruangan yang berfungsi untuk istrahat sultan, keluarga atau kerabat sultan dan para tamu kerajaan.
Kabupaten Siak Sri Indrapura
Kabupaten Siak merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Kabupaten ini terkenal dengan sebuah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang merupakan kerajaan melayu terbesar di Indonesia. Kabupaten Ini juga dikenal sebagai kota Industrinya Riau.
Geografi
Kabupaten Siak Sri Indrapura |
Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada koordinat 10 16’ 30” — 00 20’ 49” Lintang Selatan dan 1000 54’ 21” 102° 10’ 59” Bujur Timur. Secara fisik geografls memiliki kawasan pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga dan masuk kedalam daerah segitiga pettumbuhan (growth triangle) Indonesia - Malaysia - Singapura.
Bentang alam Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian Timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya struktur tanah terdiri dan tanah podsolik merah kuning dan batuan dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Lahan semacam ini subur untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan. Daerah mi beriklim tropis dengan suhu udara antara 25° -- 32° Celsius, dengan kelembaban dan curah hujan cukup tinggi.
Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir diperkirakan juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif datar.
Selain Sungai Siak, daerah ini juga dialiri sungai-sungai lain, yaitu: Sungai Mandau, Sungai Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau Ketialau, Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar, Danau Zamrud, Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas dan Tasik Rawa.
Berdasarkan perhitungan sikius hidrologi, 15% surplus air dan curah hujan rata-rata bulanan menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah. Dan analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan bulan kering pada bulan Juni hingga Agustus. Distribusi curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit Barisan di bagian barat wilayah Propinsi Riau.
Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah
Posted in
Bengkalis
,
Objek Wisata Bengkalis
|
|
Unknown
Hutan Lindung dan Kawasan Konversi Margasatwa terdapat di daerah Bukit Batu dan kecamatan Mandau yang dimiliki oleh Departemen Kehutanan RI. Daerah Sebanga – Duri yang berjarak ± 40 km dari kota Pekanbaru merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, di tempat ini beberapa gajah dilatih untuk melakukan berbagai atraksi yang dapat menghibur pengunjung. Kawasan Konservasi Gajah ini merupakan bagian dari TAHURA (Taman Hutan Raya) Sultan Syarif Hasyim dan sudah berulang kali diliput oleh tim Jejak Petualang serta acara-acara lain yang berbau Dokumenter Petualangan oleh stasiun TV swasta.
Pusat Pelatihan Gajah di Duri, Mandau, Bengkalis |
Pantai Selat Baru
Posted in
Bengkalis
,
Objek Wisata Bengkalis
|
|
Unknown
Pantai Selat Baru merupakan pantai unggulan dan juga pantai terindah di Bengkalis, Nama Pantai Selat Baru ini diambil dari nama desa dimana pantai ini berada, Desa Selat Baru, yang juga menjadi Ibukota Kecamatan Bantan. Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menjadikan pantai tersebut sebagai salah satu objek wisata andalan.
Terbukti di kawasan itu digelar pesta pantai setiap tahunnya. Pada event tersebut diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba perahu jong, gasing, dan layang-layang. Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya tradisional daerah setempat.
Pantai Selat Baru memiliki hamparan pantai yang landai dan berpasir halus sepanjang 2 kilometer dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai.
Gelombang laut di pantai ini relatif stabil, tidak lebih dari 1 meter, kecuali pada musim angin utara. Dari tempat ini membias biru Gunung Ledang di negeri jiran, Malaysia. Konon, di gunung itulah Hang Tuah dan Hang Jebat berkelahi.
Sambil menikmati desir angin dan riak gelombang laut dari Selat Malaka, kehadiran elang laut yang terbang sambil memangsa ikan di pinggir pantai, menjadi pemandangan menarik bagi pengunjung.
Pantai Selat Baru Terletak di Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia.
Pantai Selat Baru terletak di utara ibukota Kabupaten Bengkalis. Berjarak kurang lebih 7 (tujuh) kilometer dengan jarak tempuh sekitar satu jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Pekanbaru, pengunjung dapat menggunakan transportasi air dengan mengarungi Sungai Siak menuju pelabuhan Bengkalis.
Jarak tempuhnya sekitar 5 (lima) jam. Akses lain yang dapat digunakan pengunjung adalah jalur darat. Yaitu, naik bus dari Pekanbaru menuju Kabupaten Siak melewati jalur lintas timur Sumatera. Jarak tempuhnya lebih kurang 2 (dua) jam.
Dari pelabuhan Siak, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat menuju pelabuhan Bengkalis dengan jarak tempuh sekitar 2 (dua) jam.
Di tempat ini pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti berjemur (sun burning) di pantai, berselancar (surfing), berperahu (boating), berenang (swimming), dan memancing (fishing).
Kecuali itu, di kawasan tersebut juga dilengkapi dengan pelabuhan bertaraf internasional yang tinggal menunggu waktu pengoperasiannya dan kapal penyeberangan ferry (RO-RO) menuju Sungai Pakning, yang menghubungkannya dengan Riau Daratan dan kota-kota lain di Sumatera. Rencananya Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga akan membangun bandar udara, sehingga memudahkan pengunjung datang ke sana.
Pantai Pasir Panjang Pulau Rupat
Posted in
Bengkalis
,
Objek Wisata Bengkalis
|
|
Unknown
Pantai Pasir Panjang merupakan objek wisata yang berada di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis tepatnya di bagian utara Provinsi Riau. Kawasan in dinamakan Pantai Pasir Panjang karena Pantainya sangat panjang yaitu sepanjang 13 kilometer dan merupakan pantai pasir putih terpanjang di Indonesia. Rupat berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Pulau Rupat jika diurus dan mendapatkan perhatian pemerintah diyakini akan menyaingi Pulau Dewata, Bali, sebagai salah satu lokasi tujuan wisata unggulan riau yang kemudian menjadikan menjadi tujuan bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Pantai Pasir Panjang Pulau Rupat |
Pantai Pasir Panjang di Pulau Rupat Berlokasi di Selat Malaka dan merupakan pantai kebangaan dari 3 daerah di Pulau Rupat, yaitu Tanjung Medang, Tanjung Rhu dan Tanjung Punak. Tempat ini dapat dicapai dengan boat kecil yang dikenal dengan nama ‘pompong’ dari Dumai. Perjalanan akan memakan waktu selama 15 menit dengan boat dan 45 menit dengan kendaraan beroda dua (ojek). Jalur ini dilalui oleh boat nasional dan pengunjung internasional karena keindahan pantai Rupat dan pemandangan laut yang nyaman. Rencananya akan dibangun jembatan sepanjang 50 km untuk menghubungkan pulau ini dengan Malaka – Malaysia. Di pulau Rupat juga dapat ditemukan komunitas suku terbelakang yang disebut dengan suku Akit yang melakukan berbagai atraksi untuk menghibur pengunjung.
Kabupaten Bengkalis
Lambang Kabupaten Bengkalis |
Penghasilan terbesar Kabupaten Bengkalis adalah minyak bumi yang menjadi sumber terbesar APBD-nya bersama dengan gas.
Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur perkapalan internasional menuju ke Selat Malaka. Bengkalis juga termasuk dalam salah satu program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Kondisi Geografis
Bengkalis merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 1-6,1 m dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Di daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik (danau) serta 24 Pulau besar dan kecil. Beberapa di antara pulau besar itu adalah Pulau Rupat (1.524,84 km²) dan Pulau Bengkalis (938,40 km²).
Pembagian Administratif
Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 8 Kecamatan, 20 Kelurahan, 83 Desa dengan luas wilayah 11.481,77 km². Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis 690.366 jiwa dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas penduduknya adalah penganut agama Islam. Disamping suku Melayu yang merupakan mayoritas penduduk, juga terdapat suku-suku lainnya seperti : suku Minang, suku Jawa, suku Bugis, suku Batak, etnis Tionghoa dan sebagainya. Bengkalis sebagai ibu kota kabupaten dikenal juga dengan julukan Kota Terubuk, karena daerah ini adalah penghasil telur ikan Terubuk yang sangat disukai masyarakat karena rasanya yang amat lezat dan tentu saja menyebabkan harga telur ikan Terubuk menjadi amat mahal. Kota lainnya adalah Duri sebagai daerah penghasil minyak.
Pariwisata
Di Kabupaten Bengkalis banyak sekali daerah potensi wisatanya diantaranya sebagai berikut :
Bengkalis merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 1-6,1 m dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Di daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik (danau) serta 24 Pulau besar dan kecil. Beberapa di antara pulau besar itu adalah Pulau Rupat (1.524,84 km²) dan Pulau Bengkalis (938,40 km²).
Pembagian Administratif
Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 8 Kecamatan, 20 Kelurahan, 83 Desa dengan luas wilayah 11.481,77 km². Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis 690.366 jiwa dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas penduduknya adalah penganut agama Islam. Disamping suku Melayu yang merupakan mayoritas penduduk, juga terdapat suku-suku lainnya seperti : suku Minang, suku Jawa, suku Bugis, suku Batak, etnis Tionghoa dan sebagainya. Bengkalis sebagai ibu kota kabupaten dikenal juga dengan julukan Kota Terubuk, karena daerah ini adalah penghasil telur ikan Terubuk yang sangat disukai masyarakat karena rasanya yang amat lezat dan tentu saja menyebabkan harga telur ikan Terubuk menjadi amat mahal. Kota lainnya adalah Duri sebagai daerah penghasil minyak.
Pariwisata
Di Kabupaten Bengkalis banyak sekali daerah potensi wisatanya diantaranya sebagai berikut :
Tradisi Lampu Colok
Posted in
Bengkalis
,
Budaya Bengkalis
|
|
Unknown
Tradisi Lampu Colok adalah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat kabupaten Bengkalis dalam rangka acara malam takbiran untuk menyambut hari kemenengan Idul Fitiri (lebaran). Selain sudah menjadi tradisi bagi masyarakat di Kabupaten Bengkalis, lampu colok ini diperlombakan antar kampung dan acara ini didukung oleh pemerintah Daerah Bengkalis yang dijadikan sebagai salah satu Budaya yang harus dilestarikan.
Pemasangan lampu colok ini sudah menjadi tradisi setiap tahun diakhir bulan ramadhan dalam menyambut malam takbir dan lebaran. Lampu colok ini terbuat dari kaleng bekas yang diberi sumbu dan diisi minyak tanah dan kemudian disusun berupa kubah - kubah masjid dan hiasan kaligrafi.
Tradisi Lampu Colok tradisi ini berawal dari keinginan masyarakat untuk memberikan penerangan di bulan ramadhan, sekaligus tradisi ini merupakan syiar Islam sebagai hiasan - hiasan lampu yang ada selalu bernuansakan Islami.
Keindahan lampu colok yang dihias dalam bentuk kubah masjid dan kaligrafi ini digemari oleh warga setempat dengan keluar rumah dan berkeliling kampung.
Biasanya Lampu Colok ini dilaksanakapn pada mulai malam 27 Ramadhan, dari zaman ke zaman tradisi lampu colok ini tidak pernah tidak dilakukan. Lampu colok adalah salah satu alat penerangan yang dipakai pada saat listrik belum dikenal, lampu ini menggunakan bahan bakar minyak tanah yang dibuat sedemikan rupa. sedangkan tradisi yang biasa dilakukan oleh pemuda - pemuda setempat ialah membuat beberapa menara yang tinggi sebagai kerangka untuk menyusun lampu- lampu tersebut. susunan tersebut membentuk berbagai macam formasi. pemasangan lampu colok biasanya dimulai pada 27 hari bulan ramadhan atau sering disebut dengan "27 likur" sampai malam takbiran.
Tradisi Lampu Colok |
Tradisi Lampu Colok |
Festival Lampu colok yang digelar setiap tahunnya di Bengkalis, mengunggulkan ciri khas kreativitas kedaerahan. Di Bengkalis, lampu colok yang mencolok bersinar adalah berbentuk gapura colok. Festival lampu colok di Bengkalis digelar oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Melalui festival ini juga diharapkan menjadi daya tarik orang untuk datang ke Bengkalis atau perantau pulang ke kampung halaman.
sumber : http://www.terubuk.com/2011/08/tradisi-lampu-colok.html
sumber : http://www.terubuk.com/2011/08/tradisi-lampu-colok.html
Tradisi Pengantin Sahur
Riau punya banyak cerita unik terkait pada bulan Ramadhan. Salah satunya adalah pesta Pengantin Sahur yang tujuannya membangunkan warga untuk sahur. Tradisi ini terdapat di Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Tradisi Pengantin Sahur merupakan acara untuk mengarak pengantin layaknya pengantin betulan. Hanya saja, dalam acara ini yang menjadi pengantinnya keduanya pria. Satu dari mereka dirias bak pengantin perempuan.
Tradisi Pengantin Sahur |
Mereka dihias dan dipakaikan baju pengantin betulan. Setelah itu, pengantin yang biasanya terdiri dari tiga pasang pengantin ini diarak menggunakan gerobak ke sekeliling kampung. Malah ada yang menggunakan kuda untuk mengarak pengantin.
Acara Pengantin Sahur biasanya dimulai mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 03.00 WIB atau saat sahur telah tiba. Setelah acara selesai dan warga bangun, semua baru mulai sahur.
__________________________________________________________________________________
Bakar Tongkang
Ritual Bakar Tongkang atau Go Cap Lak (五月十六日) adalah sebuah ritual tahunan masyarakat di Bagansiapiapi yang telah terkenal di mancanegara dan masuk dalam kalender visit Indonesia. Setiap tahunnya ritual ini mampu menyedot wisatawan dari negara Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Tiongkok Daratan.
Bakar Tongkang |
Upacara ini disebut Go Ge Cap Lak yang berate 15 dan 16 bulan 5 penanggalan imlek, Go Ge Cap Lak lebih terkenal dengan sebutan Upacara Bakar Tongkang. Even ini merupakan upacara pemujaan terhadap Dewa Kie Ong Ya dan Tai Sun Ong Ya yang dianggap berjasa menjaga keselamatn rombongan orang-orang cina yang menemukan Bagansiapiapi.
Menurut cerita, rombongan perantau Cina yang berlayar mencari daerah baru dengan beberapa perahu, akhirnya menemukan Bagansiapiapi. Ditempat ini mereka bersepakat untuk bermukim. Sebagai tanda terimakasih kepada Dewa Kie Ong Ya dan Tai Sun Ong Ya, masyarakat Cina Bagansiapiapi membakar replica kapal setiap tahunnya. Inilah yang kemudian dikenal dengan Upacara Bakar Tongkang.
__________________________________________________________________________________
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
" Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk-produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau "
Fakultas Sains dan Teknologi merupakan salah satu dari 8 fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pada fakultas ini terdapat 5 Jurusan diantaranya Sistem Informasi, Teknik Informatika, Matematika Terapan, Teknik Elektro dan Teknik Industri. Fakultas Sains dan Teknologi ini Berada di Kampus Panam Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau tepatnya di Jl. HR. Subrantas km 15 Panam Pekanbaru. Fakultas Sains dan Teknologi Sudah berdiri sejak 9 tahun yang lalu sebelum terjadinya pergantian nama dari Institut Agama Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Adapun Visi dan Misi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau adalah :
VISI
Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terbaik dalam bidang kajian Sains dan Teknologi di kawasan Asia Tenggara yang berlandaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Iman dan Takwa (IMTAK) sebagai pilar peradaban pada tahun 2013.
MISI
- Menghasilkan SDM yang berwawasan dan profesional dalam bidang sains dan teknologi yang terpadu dengan nilai keislaman.
- Menghasilkan penelitian keilmuan Sains dan Teknologi yang terdepan di Asia Tenggara.
- Memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik pada masyarakat dan industri di bidang Sains dan Teknologi.
Dari Visi dan Misinya diharapkan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk-produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau. Dengan budaya dan pariwisata Riau yang sangat komplek dan tersebar di seluruh kabupaten dan Kota di provinsi riau.
Berikut ini beberapa Pariwisata dan Budaya Unggulan dari provinsi Riau yang patut kita banggakan.
- Event Nasional Pacu Jalur di kabupaten Kuantan Singingi
- Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir
- Tradisi Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis
- Tradisi Pengantin Sahur di Kabupaten Indragiri Hilir
- Musium Kupu - Kupu di Kabupaten Rokan Hulu,
- Danau Raja di Kabuputen Indragiri Hulu.
- Taman Rekreasi Alam Mayang di Kota Pekanbaru
serta berikut ini beberapa Usaha Kecil dan Menengah yang ada di Provinsi Riau
- Industri Kerupuk Sagu di Desa Kari di Kabupaten Kuantan Singingi
- Dodol Nenas di Kota Pekanbaru
- Roti Bobo di Kota Pekanbaru
dari Budaya dan Pariwisata yang ada serta UKM yang ada di Provinsi Riau tentunya sudah saatnya Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk-produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau.
Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban
Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban |
"Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban" Lubuk Ambacang terletak di Kecamatan Hulu Kuantan 37 Km dari Teluk Kuantan. Ketika berada di Lubuk Jambi ibukota Kecamatan Kuantan Mudik (22 Km dari Teluk Kuantan) bus anda akan bergerak menuju arah Kiliran Jao dan selepas Kota Lubuk Jambi bertemu dengan persimpangan satu simpang ke kiri arah Kiliranjao, disitulah tadi letaknya Terjun Guruh. Jika dari simpang selepas Lubuk Jambi, bus kita akan bergerak ke kanan terus sampai sejauh 11 Km akan sampai ke Kota Lubuk Ambacang Ibukota Kecamatan Hulu Kuantan. Dengan menaiki sampan bermesin (pompong) sejauh 4 Km anda akan melaluinya dengan kenyamanan arus sungai kadangkala tenang dan sunyi kadangkala ribut dengan gelombang arung jeramnya dilengkapi dengan pemandangan alam dan bukit-bukit yang terjal dengan hutan lindungnya yang masih asli. Dalam perjalanan kita dapat menyaksikan binatang kera, berbagai jenis burung dan binatang lainnya seakan menyapa bagi pengunjungnya. Akhirnya sampailah ke lokasi Air Terjun “Tujuh Tingkat Batang Koban”. Tujuh Tingkat maksudnya terdapat tujuh buah air terjun yang bertingkat, akhirnya sampai ke dasar sungai dan terus mengalir ke Sungai Kuantan yang mengairi sebagian besar daerah Kuantan Singingi.
Tempat ini selalu ramai dikunjungi pada hari - hari tertentu seperti sebelum memasuki bulan Ramadhan, lebaran. pada satu hari sebelum bulan ramadhan Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban ini ramai dikarenakan adanya acara mandi Balimau. Untuk lebarannya sendiri para wisatawan memilih untuk refreshing dan bersantai dan mandi - mandi seperti biasanya di sana.
Bagi yang belum pernah kesana kami rekomendasikan Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban untuk jadi destinasi wisata anda.
Taman Rekreasi Alam Mayang
Taman Alam Mayang merupakan objek wisata alam favorit warga kota Pekanbaru, taman ini terletak 12 KM ke arah Timur dari pusat kota atau kurang lebih 20 menit perjalanan kendaraan.
Tempat yang sejuk dan rindang karena ditumbuhi oleh pohon-pohon membuat kita dapat beristirahat dengan nyaman di rerumputan bersama dengan anggota keluarga atau dengan orang-orang tersayang sambil melihat anak-anak bermain berbagai permainan seperti ayunan, seluncuran berbagai bentuk, halang rintang.
Selain itu, bagi yang suka tantangan dapat mencoba permainan atau sarana yang dapat memacu adrenalin diantaranya meluncur dengan bergantung pada sebuah tali (flying fog) dipandu oleh tenaga-tenaga yang telah berpengalaman, naik balon udara sehingga kita dapat melihat kota Pekanbaru di kejauhan.
Di sisi lain terdapat sepeda dayung untuk mengarungi telaga yang ada di Taman Alam Mayang dan juga Bola gelembung yang sangat disenangi oleh anak-anak.
Bagi pemancing mania untuk menyalurkan hobi juga tersedia kolam ikan dengan beberapa jensi ikan seperti patin, gurami, dan lainnya.
Wisata Danau Buatan Lembah Sari
Wisata Danau Buatan Lembah Sari merupakan salah satu tempat wisata Pekanbaru yang bernuansa alami. Tujuan wisata yang satu ini berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru, Riau. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru.
Pemandangan alam sekitar Danau Buatan Lembah Sari ini memiliki panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain. Saat ini banyak sekali investor tertarik ingin menanamkan modal mereka di danau ini. Apa jadinya 3-4 tahun ke depan danau ini ya..?.
Saat ini objek wisata Riau ini sedang direnovasi dengan biaya jutaan dollar guna diubah menjadi lokasi tujuan Wisata andalan Riau. Semoga lokasi Wisata Riau ini benar-benar menjadi objek Wisata Riau yang paling diminati.
Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)
Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) terletak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di Provinsi Riau serta Kabupaten Bungo Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung di Provinsi Jambi. Luas keseluruhan Taman Nasional Bukit Tigapuluh ini awalnya adalah 127.698 hektar berdasarkan SK Menteri Kehutanan, SK No. 539/Kpts-II/1995. Kemudian luasnya ditambah menjadi 144.223 hektar berdasarkan Sk Menteri Kehutanan, SK No. 6407/Kpts-II/2002. Tetapi pada kenyataannya, telah terjadi pengurangan lahan akibat perluasan perkebunan sawit yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dan masyarakat. Kurangnya koordinasi antar instansi dan departemen (kehutanan, pertanian/perkebunan, pemerintah propinsi/kabupaten) beserta jajarannya ke bawah, menyebabkan keluarnya izin perkebunan di lokasi TNBT tersebut. Semula kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh merupakan hutan lindung dan hutan produksi terbatas. Meskipun demikian, kondisi hutan taman nasional tersebut relatif masih alami. Kondisi ini mirip dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Riau Indonesia.
Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) |
Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) |
Untuk mencapai lokasi TNBT dapat dilakukan dari Pekanbaru menuju Siberida - Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu sejauh kurang lebih 285 km sekitar 4-5 jam perjalanan kendaraan roda 4. Dari Siberida dapat masuk ke lokasi TNBT melalui jalan bekas HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Jika ragu dapat bertanya ke Informasi Alamat Kantor Jl. Gerbang Sari No. 9, Pematang Reba, Rengat, Indragiri Hulu, Riau. Telp. (0769) 3412255, 341279 Fax. 341132, 341148. Untuk berkirim email silahkan ke tn.bukit30@gmail.com, bukit30_np@yahoo.com. Atau dapat juga menghubungi Kantor TNBT : Jl. Raya Rengat No. 70, Pematang Reba - Rengat Indragiri Hulu, Riau. Telp. (0769) 341279; Fax. (0769) 341148 E-mail: btnbt2003@yahoo.com.
Lokasi TNBT adalah lokasi tempat tinggal "Orang Rimba/Anak Rimba/Suku Anak Dalam/Suku Kubu" dan orang "Suku Talang Mamak" serta "Suku Melayu Tua". Satu kelompok Suku Talang Mamak berada di Dusun Semarantihan Desa Suo-Suo Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo, Jambi. Mereka percaya akan perlunya keseimbangan alam untuk kehidupan, sehingga mereka menjaga alam TNBT dengan sebaik-baiknya. Hanya orang-orang luarlah yang merusak dan merambah alam TNBT.
Taman Nasional Bukit Tigapuluh merupakan kawasan hutan yang berbukit di tengah-tengah hamparan dataran rendah bagian Timur Sumatera, dan mempunyai potensi keanekaragaman jenis tumbuhan/satwa endemik yang bernilai cukup tinggi. Ekosistem di TNBT sangat berbeda dengan ekosistem taman nasional lainnya karena ekosistem TNBT merupakan hutan hujan tropika daratan rendah dan merupakan peralihan antara hutan rawa dan hutan pegunungan yang terpisah yang terpisah dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan.Temperatur udara di sekitar lokasi TNBT adalah berkisar 28° – 37°C dengan ketinggian tempat 60 - 734 meter dpl, serta letak geografis 0°40’ - 1°30 LS, 102°13’ - 102°45’ BT.
Luas Taman Nasional Bukit Tigapuluh 30 TNBT :
- Kabupaten Bungo Tebo di Provinsi Jambi = 23.000 hektar
- Kabupaten Tanjung Jabung di Provinsi Jambi = 10.000 hektar
- Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan
- Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di Provinsi Riau = 111.223 hektar
Peraturan Penetapan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) :
- Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 539/Kpts-II/1995 dengan luas 127.698 hektar
- Ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No. 6407/Kpts-II/2002 dengan luas 144.223 hektar
Danau Raja
Danau Raja |
Danau Raja sebagai objek wisata alam juga digunakan sebagai pusat kesenian Melayu Indragiri dan pusat hiburan rakyat dengan kegiatan tahunan seperti pemilihan Raja dan Ratu Indragiri. Kemudian juga merupakan tempat kegiatan olahraga tradisional seperti pacu sampan. Lokasi Danau Raja terletak di Kecamatan Rengat.
Wahana Permainan di Danau Raja |
Keindahan di Danau Raja memang tak dapat dipungkiri lagi. Danau Raja menjadi tujuan wisata bagi warga Kabupaten Indragiri Hulu. Di Danau Raja terdapat beberapa wahana permainan bagi anak - anak dan remaja yang berkunjung ke Danau Raja diantaranya Kereta Dayung dimana para pengunjung bisa berkeliling di Danau Raja menggunakan kereta dayung tersebut. Tidak banyak yang bisa saya ungkapkan saya hanya bisa mengatakan AMAZING untuk Danau Raja.
Pacu Jalur
Pacu Jalur di Teluk Kuantan merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Teluk Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Sebelum dilaksanakan even Pacu Jalur di Teluk Kuantan, Pacu Jalur diadakan disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan awalnya di maksudkan sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Indonesia.
"Jalur" atau perahu untuk pacu jalur. |
Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di negeri tetangga Malaysia dan Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur. Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.
Video Pacu Jalur 2011
Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di Taluk Kuantan. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Air Terjun Guruh Gemurai
Air Terjun Guruh Gemurai |
Air Terjun Guruh Gemurai merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi berjarak sekitar 23 KM dari pusat Kota Teluk Kuantan. Keindahan air terjun ini memeberikan kenyamanan dan ketenangan tersendiri bagi pengunjung. Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa daerah setempat, dimana Guruh berarti Gemuruh (bunyi air terjun dimaksud), sedangkan Gemurai adalah percikan air yang berserakan. Jadi air terjun Guruh Gemurai berarti air terjun yang bunyi percikannya (curahannya) bergemuruh.
Jika Anda berada di Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi yakni Teluk Kuantan dengan bus menuju arah Kiliran Jao Sumbar akan melalui Kota Lubuk Jambi, Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, namun sebelumnya yakni 3 Km sebelum Lubuk Jambi (19 Km) dari Teluk Kuantan, anda dapat menikmati keindahan Danau “Kebun Nopi” tidak ada duanya di Kuantan Singingi. Jika Anda berada di Lubuk Jambi Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik masih Kabupaten Kuantan Singingi, 3 Km arah Kiliran Jao Sumbar, anda memulai perjalanan yang mendaki sesekali melalui jalan yang berbelok-belok dengan panorama alam yang terkenal bagian dari Bukit Barisan, sampailah anda ditengah-tengah pendakian yang berbukit-bukit, disanalah terdapat air terjun Guruh Gemurai, tepatnya di desa Kasang.
Air Terjun Guruh Gemurai juga menjadi objek wisata andalan Kabupaten Kuantan Singingi disamping Pacu Jalur yang mampu menarik perhatian para wisatawan lokal dan manca negara
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu adalah salahsatu daerah yang mempunyai potensi sumber daya minyak dan gas bumi di Provinsi Riau. Dalam beberapa dekade terakhir daerah ini mengalami perubahan yang signifikan untuk menjadi sebuah daerah sentra baru bagi pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.
Letak dan Luas Wilayah
Letak dan Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu Meliputi 8.198.26 Km2 (819.826,0 Ha) yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, rawa-rawa dengan ketinggian 5-100 m di atas permukaan laut.
Kabupaten Indragiri Hulu terletak pada :
· 00 15’ Lintang Utara
· 10 5’ Lintang Selatan
· 1010 10’ Bujur Timur
· 1020 48’ Bujur Timur
Batas Wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Pelalawan
2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tebo (Propinsi Jambi)
3. Sebelah Barat dengan Kabupaten Kuantan Singingi
4. Sebelah Timur dengan Kabupaten Indragiri Hilir
Ibu Kota Kabupaten ini adalah Kota Rengat tetapi aktifitas administrasi berlangsung di Pematang Reba dengan jarak 18 km dari Kota Rengat. kabupaten ini dibagi kedalam 14 daerah kecamatan, 154 desa dan 11 kelurahan.
Hingga tahun 2006 populasi penduduk tercatat sebanyak 295.291 jiwa engan rata-rata keadatan penduduk 38.47 jiwa/km². Penduduknya terdiri atas suku Melayu sebagai kelompok mayoritas, Jawa, Minang, Batak dan keturunan Cina. Sebagian besar penduduk beragama Islam dan sebagian kecil Protestan, Katolik, Budha dan penganut Animisme.
Sektor yang paling menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan 67,77%, perdagangan 2.43%, industri 12,54% dan sektor lainnya adalah 17,29%.
Sekilas pandang tentang fasilitas dan infrastruktur yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu saat ini meliputi jaringan jalan dengan panjang 1.590,62 km, Pelabuhan Sungai di Kecamatan Kuala Cenaku, 21 km dari Rengat, dapat menampung kapal dengan 1,500 dwt, lapangan terbang darurat di Japura yang hanya dapat menampung pesawat terbang ukuran kecil seperti F-27, DHN-7 dan C-160. Menurut rencana di masa depan. Lapangan terbang ini diharapkan dapat diperluas agar mampu menampung pesawat terbang ukuran besar.
Fasilitas dan infrastruktur lain yang telah ada saat ini antara lain listrik dengan kapasitas 33.726 KWH disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (tenaga diesel), air bersih, jasa Pos, jaringan telepon, Perbankan (Bank Nasional dan Lokal), fasilitas kesehatan dan beberapa fasilitas akomodasi (hotel berbintang dan non bintang) yang tersebar di beberapa kota seperti Rengat, Rengat Barat, Air Molek, Siberida dab Peranap.
Ibu Kota Kabupaten ini adalah Kota Rengat tetapi aktifitas administrasi berlangsung di Pematang Reba dengan jarak 18 km dari Kota Rengat. kabupaten ini dibagi kedalam 14 daerah kecamatan, 154 desa dan 11 kelurahan.
Hingga tahun 2006 populasi penduduk tercatat sebanyak 295.291 jiwa engan rata-rata keadatan penduduk 38.47 jiwa/km². Penduduknya terdiri atas suku Melayu sebagai kelompok mayoritas, Jawa, Minang, Batak dan keturunan Cina. Sebagian besar penduduk beragama Islam dan sebagian kecil Protestan, Katolik, Budha dan penganut Animisme.
Sektor yang paling menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan 67,77%, perdagangan 2.43%, industri 12,54% dan sektor lainnya adalah 17,29%.
Sekilas pandang tentang fasilitas dan infrastruktur yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu saat ini meliputi jaringan jalan dengan panjang 1.590,62 km, Pelabuhan Sungai di Kecamatan Kuala Cenaku, 21 km dari Rengat, dapat menampung kapal dengan 1,500 dwt, lapangan terbang darurat di Japura yang hanya dapat menampung pesawat terbang ukuran kecil seperti F-27, DHN-7 dan C-160. Menurut rencana di masa depan. Lapangan terbang ini diharapkan dapat diperluas agar mampu menampung pesawat terbang ukuran besar.
Fasilitas dan infrastruktur lain yang telah ada saat ini antara lain listrik dengan kapasitas 33.726 KWH disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (tenaga diesel), air bersih, jasa Pos, jaringan telepon, Perbankan (Bank Nasional dan Lokal), fasilitas kesehatan dan beberapa fasilitas akomodasi (hotel berbintang dan non bintang) yang tersebar di beberapa kota seperti Rengat, Rengat Barat, Air Molek, Siberida dab Peranap.
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Pekanbaru memiliki luas wilayah sekitar 632,26 km², dengan penduduk berjumlah 897.767 (Sensus 2010). Sebagai kota perdagangan dan jasa, Pekanbaru dapat dijangkau melalui Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, terminal antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku.
Sejarah
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Riau dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Riau pedalaman seperti pedagang Kampar, pedagang Siak, Rokan Hulu, Kuantan Singingi ,dan pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.
Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibukota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942.
Setelah pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1948, ditetapkan kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru diberikan status kota kecil, dan menjadi kota praja setelah keluarnya Undang-undang nomor 1 tahun 1957. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25 sebelumnya yang menjadi ibu kota adalah Tanjung Pinang (kini menjadi ibu kota provinsi Kepulauan Riau).
Geografi
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi. Kota ini dibelah oleh sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C.
Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62.96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km². Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Riau dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Riau pedalaman seperti pedagang Kampar, pedagang Siak, Rokan Hulu, Kuantan Singingi ,dan pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.
Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibukota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942.
Setelah pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1948, ditetapkan kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru diberikan status kota kecil, dan menjadi kota praja setelah keluarnya Undang-undang nomor 1 tahun 1957. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25 sebelumnya yang menjadi ibu kota adalah Tanjung Pinang (kini menjadi ibu kota provinsi Kepulauan Riau).
Geografi
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi. Kota ini dibelah oleh sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C.
Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62.96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km². Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten ini berada di bagian barat daya Propinsi Riau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu.
Topografi
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti.
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti.
Demografi
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa.Mayoritas dari mereka adalah Suku Minangkabau, diikuti oleh Suku Melayu, serta para transmigran asal Jawa. Mata pencarian utama penduduk di daerah ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa.Mayoritas dari mereka adalah Suku Minangkabau, diikuti oleh Suku Melayu, serta para transmigran asal Jawa. Mata pencarian utama penduduk di daerah ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.
Transportasi
Untuk membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada awal tahun fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara jalan yang lama sepanjang 166,5 km diperbaiki. Saat ini beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998,26 km. Taluk Kuantan sebagai ibu kota kabupaten dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatera, seperti Padang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Medan dan Banda Aceh. Transportasi sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
Untuk membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada awal tahun fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara jalan yang lama sepanjang 166,5 km diperbaiki. Saat ini beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998,26 km. Taluk Kuantan sebagai ibu kota kabupaten dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatera, seperti Padang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Medan dan Banda Aceh. Transportasi sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
Listrik
Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain itu di Lubuk Ambacang terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik di kabupaten ini, namun sampai saat ini belum terealisasi dan masih menjadi wacana.
Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain itu di Lubuk Ambacang terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik di kabupaten ini, namun sampai saat ini belum terealisasi dan masih menjadi wacana.
Telekomunikasi
Layanan PT. Pos Indonesia sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi selular, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi selular dapat diakses di seluruh daerah di Kuantan Singingi.
Layanan PT. Pos Indonesia sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi selular, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi selular dapat diakses di seluruh daerah di Kuantan Singingi.
Air Bersih
PDAM telah beroperasi di Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan Sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.
PDAM telah beroperasi di Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan Sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.
Fasilitas Lainnya
Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktivitas bisnis dan perdagangan di kabupaten ini, yaitu: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah Riau. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat (11) dan Pusat Pelayanan Terpadu (60).
Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktivitas bisnis dan perdagangan di kabupaten ini, yaitu: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah Riau. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat (11) dan Pusat Pelayanan Terpadu (60).
Berlangganan Di Sini
Popular Posts
-
Kota Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 km dari Kota Pekanbaru. Sebelumnya, kota Dumai merupakan kota terlua...
-
Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan warisan istana dari Kesultanan Siak Sri Indrapura yang sampai hari ini masih berdiri kokoh dan ...
-
Bagi anda yang ingin menghubungi Admin dari Budaya dan Pariwisata Provinsi Riau untuk keperluan/mempertanyakan artikel atau hendak memasang ...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Partner
Blog Archives
-
▼
2011
(27)
-
▼
November
(25)
- Lempok Durian Bengkalis
- Museum Kupu - Kupu
- Industri Kerupuk Sagu
- Kabupaten Indragiri Hilir
- Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura
- Kabupaten Siak Sri Indrapura
- Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah
- Pantai Selat Baru
- Pantai Pasir Panjang Pulau Rupat
- Kabupaten Bengkalis
- Tradisi Lampu Colok
- Tradisi Pengantin Sahur
- Bakar Tongkang
- Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
- Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban
- Taman Rekreasi Alam Mayang
- Wisata Danau Buatan Lembah Sari
- Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)
- Danau Raja
- Pacu Jalur
- Air Terjun Guruh Gemurai
- Kabupaten Indragiri Hulu
- Kota Pekanbaru
- Kabupaten Kuantan Singingi
- Budaya dan Pariwisata Riau
-
▼
November
(25)
Recent Comments
Tag Cloud
Bengkalis
(6)
Budaya Bengkalis
(1)
Budaya Inhil
(1)
Budaya Rohil
(1)
Dumai
(2)
Indragiri Hilir
(3)
Indragiri Hulu
(4)
Kampar
(3)
Kuantan Singingi
(5)
Meranti
(1)
Objek Wisata Bengkalis
(3)
Objek Wisata Inhu
(2)
Objek Wisata Kuansing
(3)
Objek Wisata Pekanbaru
(2)
Objek Wisata Siak
(1)
Pekanbaru
(4)
Pelalawan
(1)
Riau
(13)
Rokan Hilir
(2)
Rokan Hulu
(3)
Siak
(3)