Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Pekanbaru memiliki luas wilayah sekitar 632,26 km², dengan penduduk berjumlah 897.767 (Sensus 2010). Sebagai kota perdagangan dan jasa, Pekanbaru dapat dijangkau melalui Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, terminal antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku.
Sejarah
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Riau dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Riau pedalaman seperti pedagang Kampar, pedagang Siak, Rokan Hulu, Kuantan Singingi ,dan pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.
Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibukota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942.
Setelah pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1948, ditetapkan kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru diberikan status kota kecil, dan menjadi kota praja setelah keluarnya Undang-undang nomor 1 tahun 1957. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25 sebelumnya yang menjadi ibu kota adalah Tanjung Pinang (kini menjadi ibu kota provinsi Kepulauan Riau).
Geografi
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi. Kota ini dibelah oleh sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C.
Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62.96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km². Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Riau dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Riau pedalaman seperti pedagang Kampar, pedagang Siak, Rokan Hulu, Kuantan Singingi ,dan pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.
Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibukota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942.
Setelah pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1948, ditetapkan kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru diberikan status kota kecil, dan menjadi kota praja setelah keluarnya Undang-undang nomor 1 tahun 1957. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25 sebelumnya yang menjadi ibu kota adalah Tanjung Pinang (kini menjadi ibu kota provinsi Kepulauan Riau).
Geografi
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi. Kota ini dibelah oleh sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C.
Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62.96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km². Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Related posts:
If you enjoyed this article, subscribe to receive more great content just like it.
Berlangganan Di Sini
Popular Posts
-
Kota Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 km dari Kota Pekanbaru. Sebelumnya, kota Dumai merupakan kota terlua...
-
Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan warisan istana dari Kesultanan Siak Sri Indrapura yang sampai hari ini masih berdiri kokoh dan ...
-
Bagi anda yang ingin menghubungi Admin dari Budaya dan Pariwisata Provinsi Riau untuk keperluan/mempertanyakan artikel atau hendak memasang ...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Partner
Blog Archives
-
▼
2011
(27)
-
▼
November
(25)
- Lempok Durian Bengkalis
- Museum Kupu - Kupu
- Industri Kerupuk Sagu
- Kabupaten Indragiri Hilir
- Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura
- Kabupaten Siak Sri Indrapura
- Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah
- Pantai Selat Baru
- Pantai Pasir Panjang Pulau Rupat
- Kabupaten Bengkalis
- Tradisi Lampu Colok
- Tradisi Pengantin Sahur
- Bakar Tongkang
- Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
- Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban
- Taman Rekreasi Alam Mayang
- Wisata Danau Buatan Lembah Sari
- Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)
- Danau Raja
- Pacu Jalur
- Air Terjun Guruh Gemurai
- Kabupaten Indragiri Hulu
- Kota Pekanbaru
- Kabupaten Kuantan Singingi
- Budaya dan Pariwisata Riau
-
▼
November
(25)
Recent Comments
Tag Cloud
Bengkalis
(6)
Budaya Bengkalis
(1)
Budaya Inhil
(1)
Budaya Rohil
(1)
Dumai
(2)
Indragiri Hilir
(3)
Indragiri Hulu
(4)
Kampar
(3)
Kuantan Singingi
(5)
Meranti
(1)
Objek Wisata Bengkalis
(3)
Objek Wisata Inhu
(2)
Objek Wisata Kuansing
(3)
Objek Wisata Pekanbaru
(2)
Objek Wisata Siak
(1)
Pekanbaru
(4)
Pelalawan
(1)
Riau
(13)
Rokan Hilir
(2)
Rokan Hulu
(3)
Siak
(3)
dijual rumah di pekanbaru
May 11, 2014 at 11:53 PM
nice post :)
salam silaturahmi